Pernahkah
anda mencermati keseharian beberapa orang yang mempunyai profesi sama? Misalnya, sama-sama sebagai mahasiswa. Kalau kita cermati baik-baik mereka kadang
kala ada sebagian yang mempunyai masalah tugas yang menumpuk bahkan sampai ada
tugas yang belum selesai padahal deadline pengumpulannya tinggal beberapa jam
lagi, sebagai akibat penundaan waktu pengerjaannya. Tetapi sebagian yang
lainnya tidak mempunyai pekerjaan yang menumpuk, bahkan tugas untuk beberapa hari
kedepan pun sudah ada yang selesai dierjakannya. Yang menjadi pertanyaan yang
menarik adalah, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Padahal kan, tugas tersebut
diberikan dalam waktu yang sama dan mereka pun mempunyai tengang waktu yang
sama persis untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dan mereka pun mempunyai waktu
yang sama dalam seharinya, yakni sama-sama 24 jam. Hal ini juga terjadi pada
orang-orang pada umumnya bukan hanya mahasiswa saja.
Hal ini terjadi bukan karena
faktor tingkat kecerdasan atau kerena
faktor ketersediaan fasilitas untuk pengerjaannya. Tetapi dipengaruhi oleh
kemampuan seseorang tersebut dalam memanagemen waktu. Waktu yang termanagemen
dengan baik maka pekerjaan akan dapat diselesaikan sebelum waktu deadline tiba,
dan sebaliknya waktu yang tidak termanage dengan baik maka pekerjaan pun akan
berantakan, waktu deadline tiba pekerjaan belum semuanya selesai atau mungkin
belum dikerjakan sama sekali.
Waktu itu terus bergerak meningalkan
anda tanpa kompromi. Terserah apakah anda sedang siap untuk ditinggalkan
ataukah sedang tidak siap. Waktu terus bergerak seikit demi sedikit, tetapi
gerakannya pasti dan terus-menerus. Untuk itulah memanage waktu sangat
diperlukan sekali. Lalu bagaimanakah caranya memanageman waktu yang baik?
Cara memanagemen waktu yang baik
adalah sebagai berikut ini.
1. Menyusun skala prioritas
Menyusun
Skala prioritas adalah suatu bentuk kegiatan dalam rangka menyusun sejumlah
besar tujua-tujuan, tugas, maupun pekerjaan yang diutamakan dari pekerjaan yang
paling penting terlebih dahulu kemudian pekerjaan yang kurang begitu penting
untuk dikerjakan. Menysun skala prioritas dilakukan karena anda memiliki banyak
pekerjaan sementara waktu yang anda miliki sangat tersa singkat sekali.
Sehingga ekerjaan harus dipilah-pilah terlebih dahulu mana yang harus
dikerjakan dan mana yang bisa ditunda untuk sementara waktu pengerjaannya. Penyusunan
skala prioritas ini bertujuan sebagai alat untuk memandu dan mempermudahkan
anda dalam menentukan prioritas pekerjaan agar dapat diselesaikan tepat waktu,
selain itu pula skala prioritas juga membantu anda dalam pembuatan perencanaan
kerja yang matang. Jadi, bukan cuma sekedar mengerjakan yang kita senangi saja
dan membuat kita mood tetapi pekerjaan yang mempunyai tingkatan urgensitas
tinggi dalam waktu paling dekat.
Berikut ini adalah sebagai contoh tentang tata cara
menyusun skla prioritas.
KUADRAN I
|
KUADRAN II
|
PEKERJAAN YANG
PENTING DAN MENDESAK:
-
ibadah
-
berobat kedokter
-
menyelesaikan tugas-tugas yang
sudah hampir deadline
|
PEKERJAAN YANG
PENTING TETAPI TIDAK MENDESAK:
-
mencicil pembuatan laporan
untuk minggu depan
-
membuat planing kerja
-
membaca buku
|
KUADRAN III
|
KUADRAN IV
|
PEKERJAAN YANG
TIDAK PENTING TETAPI MENDESAK:
-
menerima telepon masuk
-
menerima tamu yang tidak
diundang
|
PEKERJAAN YANG
TIDAK PENTING DAN TIDAK MENDESAK:
-
menonton tv
-
bercanda
|
Pengelompokkan
pekerjaan menjadi empat bagian diatas bukanlah suatu yang mutlak untuk
dilakukan sama persis seperti apa yang digambarkan dalam bagan tersebut, anda bisa
menyusun sendiri berdasarkan pengelompokkan urgensitas pekerjaan anda.
Dari bagan
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Jangan selalu pasrah dengan hal-hal
yang bersifat mendadak
Mengerjakan
suatu pekerjaan secara mendadak akan sangat sulit sekali mengambil keuntungan.
Sebab anda sebelumnya tidak bisa menyusun rencana untuk mengambil keuntungan
yang sebesar-besarnya dari pekerjaan tersebut. Sehingga kalau bisa pekerjaan
yang sifatnya mendadak ini harus dihindari. Mulailah membuat rencana yang
matang terhadap apa yang akan lakukan hari ini dan carilah keuntungan
sebesar-besarnya dari kegiatan anda tersebut.
2. Jangan
menunda pekerjaan hingga tiba deadline
Kebiasaan menunda pekerjaan itu tidak
baik, sebab diwaktu deadline akan menjadi banyak sekali pekerjaan yang harus
anda selesaikan dalam waktu yang singkat, sementara kemampuan anda sangat
terbatas. Akhirnya, pengerjaanya pun cenderung asal-asalan dan tidak dikerjakan
dengan kemampuan yang terbaiknya, hanya asal pekerjaan itu selesai tepat waktu
saja. Sehingga hasilnya pun tidak dapat semaksimal kalau anda mengerjakannya
sebelum waktu deadline mendekat.
Ketika
pekerjaan yang bersifat penting dan mendesak (kaudran I) sudah diselesaikan,
maka mulailah berfikir untuk mengerjakan pekerjaan yang penting tetapi tidak
mendesak (kuadran II). Agar nantinya pekerjaan dikuadran II tidak bertumpuk
dikuadran I.
3. Memberikan
perhatian penuh pada pekerjaan dikuadran I
Pekerjaan dikuadran ini harus menjadi
prioritas utama pengerjaan, jangan terlena dengan pekerjaan-pekerjaan dikuadran
lain. Utamakan terlebih dahulu pekerjaan dikuadran ini, sebab pekerjaan ini
sudah mendekati waktu deadline. Jika kita sudah memposisikan dengan benar, maka
kita juga dituntut untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang datangnya secara
mendadak.
4. Sebisa mungkin
menghindari pekerjaan-pekerjaan dikuadran IV
Pekerjaan dikuadran IV, adalah pekerjaan
yang tidak penting untuk mendongkrak kualitas kehidupan anda. Pekerjaan ini
bisa dibilang sebagai pekerjaan yang kurang produktif. Untuk itu, anda sebisa
mungkin harus menghindari jauh-jauh dari pekerjaan ini. Jangan sampai waktu
anda terbuang percuma gara-gara anda lebih terfokus pada pekerjaan-pekerjaan
ini.
Selain menyusun skala prioritas untuk
pekerjaan-perkerjaan anda, masih ada beberapa cara lagi untuk memanagemen waktu
anda agar waktu 24 jam yang diberikan kepada anda dalam sehari semalam
pengunaannya bisa benar-benar efektif. Lau, apa sajakah cara-cara tersebut?
Jawabannya akan kita bahas, pada buletin edisi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar