1.
Mengapa
kamu wahai fakir miskin pengen jadi orang kaya sementara orang kaya tidak mau
menjadi seperti anda?
2.
Ketahuilah
wahai fakir miskin, kebanyakan orang kaya (tidak semua) memandang anda rendah,
mencela anda, mencerca anda... tetapi mengapa anda justru menghormati mereka,
tunduk pada mereka, memberikan apa yang dia mau, engkau turuti keinginan mereka
sementara engkau tahu itu melanggar aturan Allah SWT, melanggar nilai dan norma...
mengapa pula anda masih menunduk-nunduk ketika di depan mereka sementara mereka
angkuh saat berjalan di depanmu..
3.
Wahai
kaum papa jangan bermimpi menjadi orang kaya, mereka itu terlalu sibuk...
waktunya untuk keluarga sedikit... bahkan anaknya pun mereka serahkan ke
pembantu atau baby sister...
(ada yang protes: oh bukan.. bukan.. mereka gak sibuk mereka hanya ingin
bersantai-santai tanpa diganggu oleh anak mereka.. ganti popok, nyuapin, buatin
susu, nyebokin dsb.
4.
Jawaban:
kalau begitu tetap jangan mau jadi orang kaya, karena mereka malas-malasan
kerjaanya.... bahkan merawat anaknya sendiri pun malas... maka jangan heran
ketika dewasa anaknya malas berbakti kepada orang-tuanya... jangan heran ketika
dewasa nanti malas mendoakan orang tuanya.
5.
Jangan
jadi orang kaya.... orang kaya itu serba khawatir... kemana-mana harus
dikawal.. khawatir kalau dibunuh atau kecopetan... bukankah orang kaya itu
terhormat mengapa masih ada saja yang mau membunuhnya? Bukankah dirumahnya
masih banyak harta benda, mengapa masih khawatir kecopetan?
Anaknya pun kemana-mana harus ada pengawalnya sekian orang.... bukankah
kalau anak orang kaya misalnya jatuh atau sakit, bisa langsung dibawa ke rumah
sakit dengan pelayanan yang luar biasa mewah?.... sementara itu anak orang
miskin kemana-mana tanpa dikawal... padahal kalau misalnya jatuh atau sakit,
orang tuanya tidak bisa membawa ke dokter karena gak ada biaya buat berobat...
kalau sakit hanya diselimutin, dikompres paling maksimal ya dibelikan obat
seribuan di warung... tapi walaupun begitu sampai sekarang mereka masih sehat
wal afiat... bahkan mereka di umur yang masih kecil bisa mencari nafkah sendiri
dan sampai sekarang masih hidup, gak sakit juga, baik-baik aja...
6.
Artinya
dih bukan itu semua, beberapa hal di atas sebenarnya hanya jembatan untuk
memahami bahwa beriman, bertaqwa, beramal shaleh dan beraqlakul karimah itu
lebih baik dibandingkan kaya namun sombong-merendahkan orang lain, gak mau
ngurus anak, dan selalu khawatir.
7.
Kaya sih
bagus-bagus aja gak masalah yang penting dalam dirinya sudah terdapat iman,
taqwa, niat beramal shaleh, dan akhlaqul karimah.
8.
Jadi,
masih ingin menjadi menjadi orang kaya? Atau menjadi orang yang beriman,
bertaqwa, beramal shaleh dan beraqlakul karimah terlebih dahulu... baru
kemudian kaya-raya agar semakin banyak menebar manfaat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar