Selasa, 07 Juni 2016

NASIB SYETAN MANUSIA DI BULAN RAMADHAN



Saat mendengar suara adzan dan iqamah berkumandang:
Saat Nasib syetan berbentuk jin lari terbirit-birit sampai tidak mendengar suara adzan lagi. Namun begitu adzan selesai kembali lagi lalu lari terbirit-birit lagi begitu iqamah dikumandangkan dan begitu iqamah sudah selesai kembali lagi untuk menganggu orang shalat.
Tapi kalau syetan manusia mendengar suara adzan
dan iqamah justru ketawa-tawanya makin kenceng... hihihihihi.. persis kayak kuntilanak... karena memang saudaranya atau bahkan syetan itu sendiri... Jadi, dia menganggu orang saat adzan, iqamah dan shalat.

Saat dibacain ta’awudz:
Kalau ketemu syetan berbentuk jin... kita bacain ta'awudz, syetannya ketakutan. Langsung pergi meninggalkan kita.
Tapi kalau syetan manusia... dibacain ta'awudz justru marah-marah: "Loe nyumpahin gue jd syetan?"
Maka kalau ketemu syetan berbentuk manusia bacain aja:
 







Artinya:
"Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (Q.S. Al Mu'minun 23:97-98)
Dia gak bakal tahu kalau itu doa perlindungan dari godaan syetan karena dia gak pernah ngaji.
            Lalu bagaimana nasib syetan di bulan ramadhan:
Syetan berbentuk jin di bulan ramadhan ini dibelenggu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).
Dalam lafazh lain disebutkan,
إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).
Begitu pula dengan syetan manusia, dia juga merasa terbelenggu sebagaimana temannya (syetan dari golongan jin). Dia merasa terbelenggu karena diwajibkan puasa ramadhan. Harus seharian menahan lapar, haus dan nafsu-nafsu lainnya yang bisa membatalkan puasa. Dan kalau meninggalkan kewajiban dia berdosa. Selain itu, dia merasa terbelenggu karena banyak tempat-tempat maksiat yang biasa dia datangi kini ditutup oleh sejumlah ormas Islam.

Silahkan cek diri anda sendiri:
Ketika ramadhan tiba...
di saat orang-orang beriman hanyut dalam suka-cita dan ibadah...
syetan merasa terbelenggu...
anda, yang manakah... yang merasa terbelenggu atau yang bersuka cita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar