Rabu, 26 Agustus 2015

Antara Film dan Realitas



Film pada awalnya adalah sebuah fantasi atau khayalan tentang suatu peristiwa yang belum terjadi dalam masyarakat. Misalnya, negara-negara Barat membuat film yang menampilkan kecangiahan teknologi dan persenjataan perang. Selain itu film juga sebagai suatu harapan publik akan suatu hal tertentu yang menjadi kebutuhan mereka. Misalnya, negara-negara di Eropa banyak membuat film Super hero seperti, Kapten Amerika, Supermen, Batman dan lain sebagainya. Karena ternyata negara-negara di Eropa merupakan negara yang kurang aman dan banyak sekali terjadi kasus kriminalitas sehingga mereka mengharapkan datang sosok Superhero yang bisa menolongnya.

Minggu, 23 Agustus 2015

Mahasiswa, Generasi Pelopor Perubahan



Semut ketika berjalan selalu melewati jalan yang sama antara satu dengan yang lain mengikuti semut yang pertama kali berjalan. Ketika semut pertama berjalan melewati sebuah jalan tertentu maka semut kedua dan seterusnya akan melewati jalan itu juga. Pulang-pergi akan melewati jalan itu-itu juga. Tidak ada yang berani mengambil jalan lain walaupun sebenarnya jalan itu terlalu jauh dan sulit. Mereka tetap melaluinya karena ketika mencoba mengambil jalan lain merasa takut tersesat dan tidak sampai ke tempat makanan. Di sisi lain, kera sejak pertama kali diciptakan hingga kini makanannya pisang namun yang dimakan bukan pisang goreng, pisang rebus, pisang coklat namun hanya pisang matang saja tanpa diolah.

Jumat, 21 Agustus 2015

Kodok dan Bangau



Alkisah, di suatu telaga ada seekor bangau sedang mencari makan. Terdengarlah suara tangisan. Kemudian bangau mendatangi sumber tangisan tersebut. Ternyata yang menangis adalah seekor katak. Dia menangis karena khawatir tidak mempunyai tempat tinggal lagi karena telaganya hampir kering. Kemudian bangau memberikan solusi kepada kodok yang sedang bersedih.
“Kodok, maukah kamu aku antarkan ke sebuah tempat yang dapat menjadi tempat tingalmu?” Tanya bangau.
Kemudian kodok berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan untuk ikut dengan bangau.
“Kalau kamu mau ikut aku maka ada beberapa syaratnya?”
“Apa syaratnya, bangau?”