Selasa, 22 Desember 2015

Yuk, Main Hujan-Hujanan

Musim kemarau telah berlalu, musim penghujan datang menyapa. Langit mendung mulai melepaskan muatannya, titik-titik air berlomba-lomba mencapai bumi. Ada yang senang dengan hawa sejuknya, ada yang riang karena bisa mendengar suara katak bersahutan, dan ada yang cukup puas meski hanya melihat tetes-tetes hujan dari balik jendela. Di saat orang-orang bergegas mencari tempat berteduh, kaki-kaki kecil justru mulai berlarian . Sebuah musim yang ditunggu-tunggu. Namun ketika benar-benar datang, banyak orang yang awalnya berharap justru sekarang menjadi pengeluh. Selain karena musim penghujan ini membawa banjir di berbagai tempat, hujan kadang dianggap menganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, menjadi terlambat datang ke kantor karena hari sedang hujan lebat. Atau pulang kantor menjadi kemalaman karena harus berteduh sampai hujan reda. Di jalan terlihat semrawut oleh para pengguna jalan, baik yang mengendarai sepeda motor maupun mobil yang ingin saling mendahului agar segera sampai ke tempat tujuan tanpa kehujanan.
Namun tahukah anda apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika turun hujan?

Rasulullah begitu menikmati hujan. Ketika kehujanan beliau justru menyingkap bajunya agar badannya terguyur air hujan secara langsung. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لِأَنَّهُ حَدِيْثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَلَ
Artinya:“Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (H.R Muslim)
Imam Nawawi mengatakan, ”Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama Syafi’iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut .
Untuk itu, ketika hujan turun nikmati saja. Jangan takut basah. Karena pada air hujan terdapat suatu barokah. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.
Ketika ingin pergi ke suatu tempat atau ingin pulang sementara itu sedang hujan maka segeralah pulang atau pergi dengan berhujan-hujanan. Namun juga usahakan agar pakaian kerja hari itu atau yang akan dipakai keesokan harinya jangan sampai basah.
 Jika pada saat hujan turun sementara anda tidak sedang berpergian atau tidak sedang melakukan suatu kegiatan yang penting ada baiknya anda menyempatkan diri untuk berhujan-hujanan sebab hal tersebut merupakan sunnah yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sunnah ini termasuk sunnah yang asing, tidak semua orang mengetahui akan hal ini. Tentunya menjadi kewajiban kita untuk mendakwahkan sunnah ini.
Bahkan orang tua yang tidak mengetahui sunnah untuk berhujan-hujanan akan melarang anaknya untuk bermain hujan-hujanan dengan alasan takut sakit. Padahal tidak selamanya bermain hujan-hujanan itu bisa menyebabkan sakit. Hujan-hujanan tidak selamanya identik dengan hal-hal yang negatif bagi anak. Justru hujan-hujanan membawa suatu dampak positif bagi perkembangan anak, yakni:
1. Dapat mengasah kecerdasan sosial anak, karena biasanya aktivitas bermain hujan ini dilakukan bersama-sama dengan anak-anak yang lain.
2. Dapat menstimulasi kemampuan motorik kasar anak, yaitu berlari ke sana dan kemari menikmati hujan yang turun.
3. Dapat mengakrabkan anak dengan fenomena alam dan mengajari mereka bersyukur terhadap turunnya hujan yang merupakan karunia Allah SWT. Tentunya hal ini membutuhkan bimbingan orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak. Apalagi saat itu merupakan saat yang tepat untuk mengajari anak memanjatkan doa ketika turun hujan.
Namun juga perlu diketahui bahwa ada saat-saat yang kurang baik hujan-hujanan, seperti pada saat:
a. Kondisi hujan deras yang disertai angin kencang dan petir menyambar, hal ini tentu akan membahayakan keselamatan diri.
b. Kondisi sedang sakit dan dalam kondisi yang kurang fit, ini berarti sistem pertahanan tubuh (imunitas) dalam kondisi tidak optimal. Maka sebaiknya hindari berhujan-hujanan.
c. Kondisi perut sedang lapar dan kurang istirahat (kurang tidur) .
Berhujan-hujanan akan menyebabkan tubuh anda mengalami perubahan suhu yang drastis. Maka setelah berhujan-hujanan sebaiknya segera mandi. Mandi dengan segera akan menstabilkan temperatur dingin yang terbawa oleh air hujan sekaligus membersihkan tubuh Anda dari kuman dan kotoran. Saat Anda mengeringkan badan, temperatur tubuh bertahap kembali ke suhu normal. Selanjutnya hangatkan diri Anda dengan minum teh hangat atau makan kuah hangat.
Mari kita sambut musim penghujan tahun ini dengan melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah SAW, yakni berhujan-hujanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar