Selasa, 17 Mei 2016

Teruntuk Kamu yang Anti Arab



Teruntuk engkau yang saat ini begitu membenci Arab... mari sejenak kita merenung!!!
Coba engkau tanyakan kepada anak SD....
Siapakah bangsa yang telah menjajah bangsa ini.... Belanda dan jepang ataukah Arab? Tanyakan pula apa misi mereka menjajah bangsa ini.... misinya 3G, kan? Glori, Gold dan Gospel... sebentar-sebentar, apa itu Gospel? Menyebarkan agama.... bener gak? Agama apa itu yang sengaja disebarkan melalui peperangan? Islam-kah?... Apa? Bukan Islam... Terus apa?
Coba tanyakan pada ta’mir-ta’mir masjid terdekat....
Arab kalau membangun di Indonesia... entah itu masjid, kamar mandi masjid maupun PonPes... apakah menjadi hak milik orang Arab ataukah diserahkan sepenuhnya ke penduduk setempat? Yang bener? Kalau gitu yang berani membangun di tanah Indonesia untuk kepentingan perutnya sendiri itu siapa ya? Bahkan sampai berani mengusir penduduk pribumi itu kerjaannya siapa? Parahnya lagi sampai berani mengeruk sumber Daya Indonesia untuk dibawa kenegara asalnya, seperti misalnya gunung emas di papua dan Indonesia hanya dikasih jatah beberapa persen saja itu kerjaannya siapa? Arabkah? Apa? Bukan Arab? Terus siapa?
Kalau engkau menjawab: “Tapi kan mereka sebenernya pengen merusak budaya Indonesia dan mengantinya dengan kebudayaan mereka?”
Maka coba renungkan apa yang dikatakan oleh Jonru dalam account facebooknya berikut ini....
Saya heran sama orang yang anti Arab. Alasannya apa?
Kalau alasannya, "Kita harus cinta dan menjaga budaya asli Indonesia," berarti kita juga harus anti Amerika, anti Korea, anti India, anti Australia, anti China, dan sebagainya.
Kalau alasannya, "Arab menjajah Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama," maka sungguh lucu! Karena justru orang-orang Eropa yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.
Kau bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tak perlu pakai istilah akh, antum, syukran, jazakallah, abi, umi, dst."
Padahal saat merayu pacarmu, kamu berkata, "I Love you. I miss you." Saat patah hati, kamu berkata, "Gue gagal move on, nih."
Hm.. itu bahasa Indonesia atau bukan, ya?
Kau terlihat sangat anti Arab dengan alasan "Kita harus cinta pada budaya Indonesia." Padahal di saat yang sama kamu membela ajang Miss World, yang jelas-jelas bukan budaya Indonesia.
Orang yang suka lagu nasyid berbahasa Arab kamu cela-cela dengan alasan, "Itu bukan dari Indonesia." Padahal kamu justru memuja-muja para boyband dari Korea, tergila-gila pada film India, dan cinta buta terhadap film dan musik dari Amerika.
Kamu mungkin lupa:
Nama-nama hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu itu berasal dari bahasa Arab.
Istilah musyawarah dan adab juga dari bahasa Arab.
Banyak sekali istilah bahasa Arab yang kini diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan ternyata sering kamu pakai, dan kamu menyukainya!
Bahkan kalau kamu belajar sejarah Bahasa Indonesia, kamu akan KAGET DAN SHOCK, karena ternyata bahasa Arab memiliki pengaruh yang SANGAT KUAT terhadap bahasa Indonesia.
Kamu mungkin belum tahu, bahwa struktur bahasa Indonesia dan Arab itu HAMPIR SAMA. Saking samanya, kita bisa dengan mudah melakukan penerjemahan kata demi kata. Walau ada juga hasil terjemahannya yang kurang pas, namun secara umum GAMPANG diterjemahkan perkata. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan terhadap bahasa lain.
Coba kamu terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan sistem terjemahan perkata. Bisa? Dijamin tak bisa. Karena pasti hasil terjemahannya akan sangat ngaco.
Tapi bahasa Arab BISA. Itu karena bahasa Indonesia dan Arab punya hubungan yang sangat erat. Bahasa Indonesia sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab.
Kalau kamu mencela Islam sebagai agama dari Arab, bukan dari Indonesia, hei... apa kamu lupa bahwa Kristen, Hindu dan Budha pun bukan dari Indonesia. Agama asli Indonesia adalah ANIMISME. Lupa, ya?
Jika kamu menuduh Arab menjajah Indonesia lewat kedok agama, mungkin kamu lupa bahwa justru agama Kristenlah yang datang ke Indonesia lewat penjajahan. Agama Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan perdamaian. Lupa, ya?
Jadi kenapa harus anti Arab?
Dan yang paling penting coba renungkan lebih dalam kalimat jonru dalam menutup artikel ini:
Jangan-jangan kamu sebenarnya anti Islam, bukan anti Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar