Senin, 07 Maret 2016

Kita Bangsa yang Toleran

Kita ini, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang begitu toleran. Bagaimana tidak, di tengah-tengah umat Islam yang mayoritas kami masih mau berbagi tempat dengan mereka yang non-muslim. Bukan hanya berbagi tempat dalam artian wilayah.
Namun juga berbagi tempat dalam artian tempat untuk duduk di kursi pemerintahan (Padahal dalam kitab suci kami, non-muslim dilarang untuk menjadi pemerintah), tempat untuk beribadah, tempat untuk berkreasi dan mengembangkan diri serta tempat dalam artian yang lainnya. Bahkan para pendahulu bangsa kita ini, dulu mau berendah hati lalu mengubah dasar negara yang awalnya berbunyi, “Kewajiban menjalankan syari’at-syari’at Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Betapa besar rasa toleransi kepada mereka.
Teruntuk kaum non-muslim....
Lihat, toleransi kami yang begitu besar kepada kalian. Rasakan lalu pahami dengan baik itu semua. Maka tolonglah jangan pernah serang kami lagi apabila ada salah satu atau beberapa anggota kami yang menempati wilayah mayoritas kalian. Tolong juga jangan selalu engkau jegal kami saat ingin menerapkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam kitab suci kami. Terutama ajaran bahwa umat Islam tidak boleh dipimpin oleh non-muslim. Berilah kami tempat yang seluas-luasnya dipemerintahan sebagaimana pendahulu kami yang telah memberikan kepada kalian tempat yang seluas-luasnya di negeri ini. selain itu, tolong patuhi konsepsi peraturan mengenai peraturan mengenai syarat-syarat pembangunan tempat ibadah kalian sebagaimana yang telah kita setujui bersama agar tidak memicu kemarahan sebagian orang dari kami.
Ingatlah peribahasa yang mengatakan bahwa air susu tidak boleh dibalas dengan air tubamelainkan harus dibalas dengan air susu yang sama pula. Kalau perlu ditambah dengan secawan madu.
Teruntuk saudara saya, kaum muslimin-muslimat sekalian yang dirahmati Allah SWT....
Kita ini bangsa yang toleran, tetapi bukan berarti ikut-ikutan. Namun membiarkan. Membiarkan mereka beribadah sesuai keyakinan mereka dan kita pun beribadah sesuai dengan keyakinan kita.
Adapun mencampuradukkan ajaran agama yang satu dengan yang lainnya bukanlah tindakan yang terpuji. Sebab agama bukanlah suatu produk gado-gado. Tetapi agama merupakan suatu penyembahan secara totalitas pada Tuhan yang kita yakini dan sesuai dengan apa yang Dia perintahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar